Rabu, 12 Januari 2011

Polisi Terus Lakukan Negosiasi untuk Selidiki Bom di Pesantren NTB

-------------- Rabu, 13/07/2011 -------------

Jakarta - Sejak ledakan bom terjadi di Pondok Pesantren milik Umar Bin Khattab di NTB, Senin (11/7) lalu, hingga kini polisi masih belum diperbolehkan masuk. Namun pihak kepolisian terus melakukan negosiasi dengan pengurus Ponpes tersebut.

"Kami tengah mengupayakan negosisasi agar polisi bisa melakukan penertiban di tempat yang diduga terjadi peledakan. Tentunya kita berharap pihak pesantren bisa kooperatif," kata Kabagpenum Polri Kombes Pol Boy Rafli Amar kepada detikcom, Selasa (12/7/2011) malam.


Belum diketahui alasan mengapa pihak pesantren tidak mengizinkan polisi masuk ke Ponpes yang terletak di Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) ini. Padahal ledakan tersebut telah menewaskan bendahara pesantren yang bernama Firdaus.

"Kami terus berharap negosiasi ini berhasil sehingga petugas bisa melakukan pemeriksaan," ujarnya.

Boy menambahkan pihaknya belum akan melakukan upaya paksa agar petugas bisa memasuki lokasi ledakan. Menurutnya, masih akan terus dilakukan negosiasi hingga ada perkembangan selanjutnya.

"Belum ada upaya paksa, malam ini masih terus negosiasi. Kita lihat saja dulu perkembangan yang ada," imbuh Boy.

Ledakan bom itu sendiri terjadi sekitar pukul 15.30 Wita pada Senin (11/7). Ledakan itu terjadi di sebuah ruangan di dalam area Ponpes.(feb/van)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar